Sebagai salah satu komponen penting dalam hal konstruksi atau desain interior pun juga eksterior, Geotextile merupakan lembaran sintetik berpori yang bersifat tembus air. Biasanya komponen ini digunakan untuk menstabilkan tanah dalam pekerjaan teknik sipil seperti misal pekerjaan pembuatan jalan. Nah, Geotextile ini ada dua jenis yakni geoextile woven dan geotextile non woven. Apa itu?
Geotextil Anyam (Woven)
Memiliki nama lain geotextile anyam, material ini berupa lembaran yang dihasilkan dari anyaman berbahan dasar Polyester (PET) atau Polypropylene (PP). Jika dilihat sekilas, bentuk geotextile ini seperti anyaman karung beras tetapi geotextile anyam ini memiliki kuat tusuk, tarik, dan sobek yang sangat tinggi.
Dalam pembuatannya, geotextile anyam ini juga dibuat menggunakan bahan tambahan pelindung yakni anti ultraviolet. Dibekali dengan kekuatan tarik yang cukup tinggi, material ini cocok digunakan untuk mengatasi masalah perbaikan tanah. Bahkan lebih dari itu, material ini juga sering dimanfaatkan untuk menanggulangi timbunan dasar tanah yang lunak seperti rawa-rawa.
Apa Fungsinya ?
Adapun fungsi dari geotextile woven satu di antaranya adalah untuk memperkuat tanah dasar. Biasanya material woven ini digunakan untuk memperkuat tanah dasar yang lunak. Setelah dilakukan penimbunan di atas lapisan geotextile, material ini dapat menyalurkan beban yang ada di atasnya secara merata.
Dengan demikian, pencegahan penurunan tanah dasar dapat dilakukan menggunakan geotekstil stabilisator ini. Sedang untuk metode pemasangannya ada lebih dari satu. Hal ini disesuaikan dengan kondisi tanah di mana geotextile ini digunakan. Tak hanya itu, metode pemasangan ini juga bergantung pada tujuan yang ingin dicapai.
Bahan Baku geotextile woven
Sebagaimana dikatakan sebelumnya, geotextile anyam atau woven ni terbuat dari bahan dasar Polyester (PET) dan ada juga yang dari Polyprpylene Polymer (PP). Material ini telah didukung dengan hasil tes dan riset di laboratorium.
Tak hanya itu, hasil dari material ini juga telah teruji mengikuti standar ASTM yang di antaranya adalah kekuatan tarik, sobekan, kekuatan terhadap tusukan, kemuluran dan juga ketahanan terhadap bakteri, mikroorganisme, jamur dan bahan-bahan kimia. Perlu Anda ketahui, material ini dibuat dalam beberapa tipe oleh karena itu harga geotextile per m2 berbeda-beda. Pemilihan tipe material bergantung pada kondisi tanah dasar yang akan digarap. Tak hanya itu pemilihan tipe ini juga bergantung pada fungsi dan beban yang telah direncanakan.
Baca Juga : Ternyata Segini Harga Geotekstil Per M2
Pengaplikasian
Utamanya, geotextile anyam ini digunakan untuk masalah perbaikan tanah. Kendati demikian, material ini juga dimanfaatkan untuk beberapa proyek pembangunan. Jika pemasangan yang dilakukan menggunakan cara yang tepat, maka material tersebut akan sangat membantu dalam hal perpanjangan umur proyek, pengurangan biaya perawatan jangka panjang, dan memberikan peningkatan kerja sebuah perusahaan.
Adapun beberapa pengaplikasian geotextile dalam kehidupan sehari-hari di antaranya adalah untuk material pembangunan jalan raya, jaan perumahan, dan lahan parkir. Geotextile ini sangat cocok dimanfaatkan untuk menyetabilkan tanah di area rawa. Lantas berapa harga geotextile untuk jalan? Untuk harga, tergantung penjualan di masing-masing wilayah.
Karakteristik Geotextile woven
Salah satu karakteristik menonjol dari material ini adalah filtrasi. Apa maksudnya? Geotextile woven memungkinkan air mengalir secara timbal balik. Tak hanya itu, material ini dapat mencegah agregat halus bergerak di antara lapisan tanah.
Berperan penting dalam hal filtrasi, material ini dapat dipasang secara vertikal atau horizontal. Adapun contoh pemasangan yang sudah pernah dilakukan di Indonesia diantaranya adalah pada tanggul, dinding penahan, bendungan, dan kemiringan tanah. Tak hanya itu, geotextile yang satu ini juga memiliki diafragma kekuatan tarik yang tidak meragukan. Jika digunakan bersama-sama dengan geomembran, hal tersebut akan menjadi perpaduan yang sangat tepat. Lapisan tersebut akan bekerja menjadi diafragma tekanan yang berbeda.
Geotextile Non Woven
Berbeda dengan geotextile woven, geotextile non woven merupakan jenis geotextile yang tidak berupa anyaman. Material ini berbentuk seperti karpet kain berupa lembaran-lembaran. Dalam dunia konstruksi, teknik sipil, atau industri geotextile ini memiliki nama lain filter fabric.
Apa keunggulannya dibanding dengan geotextile anyam? Selain ukuran geotextile, masing-masing jenis geotextile tentu memiliki kelebihan dan kekurangan. Adapun keunggulan material ini dibanding dengan yang sebelumnya adalah memiliki daya tarik yang cukup besar. Bahkan tak hanya itu, geotextile non woven juga memiliki ketahanan dari sinar UV dan mikroorganisme. Di dunia konstruksi material ini juga dikenal memiliki sifat permeabilitas atau meloloskan air yang cukup baik. Penggunaannya, tentu dapat disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing individu.
Bahan Geotextile Non Woven
Untuk bahan dasar pembuatannya, sama dengan material sebelumnya geotextile non woven menggunakan PET atau Polymer Polyester dan PP atau Polypropyline. Kedua bahan dasar tersebut diolah dengan proses Needle Punc dan Heat Bonded. Kendati diolah menggunakan bahan yang sama, karena hasil akhir yang dikeluarkan berbeda maka tidak heran jika harga geotextile ini berbeda dengan yang sebelumnya.
Pengaplikasian Geotextile Non Woven
Jika Anda sedang mencari solusi terbaik untuk mengatasi pemisahan tanah dan permeabilitas, maka geotextile non woven adalah pilihan tepatnya. Tak hanya itu, material ini juga cocok digunakan untuk mengerjakan proyek drainase. Sedang beberapa pengaplikasian lain di antaranya adalah untuk proyek yang memerlukan separasi tanah dan permeabilitas, sebagai filter untuk konstruksi drainase bawah tanah baik dengan agregat berpipa atau tanpa pipa, lapisan pemisah pada armour konstruksi rip-rap, dan penulangan tanah dengan cara berlapis.
Fungsi Filter Fabric
Adapun fungsi pertama dari material ini adalah sebagai separator. Namun perlu digaris bawahi material jenis ini tidak berfokus pada perkuatan lapisan tanah lunak. Material ini digunakan pada tanah yang kondisinya sudah baik, sehingga lapisan yang digunakan bukan yang berupa anyaman.
Material ini digunakan dalam lapisan pemisah antara tanah timbunan dan tanah dasar. Maka dari itu, jika kondisi tanah kurang stabil atau lunak, alangkah baiknya tetap menggunakan geotextile woven agar konstruksinya bisa lebih kokoh. Sedang untuk fungsi yang kedua, yakni sebagai filtrasi. Material ini digunakan untuk mengalirkan air di bawah tanah tanpa menggunakan partikel timbunan dan tidak bercampur dengan tanah dasar. Seperti misalnya pembuatan saluran drainase, yakni menjadi pembungkus pipa drainase.
Apa Bedanya Antara Keduanya ?
Dari ulasan di atas, dapat ditarik benang merah beberapa perbedaan materil woven dan non woven. Adapun perbedaanya, selain harga geotekstil woven sedikit lebih tinggi, material woven baik digunakan untuk aplikasi penguatan dan stabilitas sedang non woven bak untuk aplikasi filtrasi dan drainase. Berikutnya, material woven memiliki sifat semi impermeabel dan laju aliran yang rendah, sedang non woven permeabel dan laju alirannya tinggi. Terakhir, woven memiliki kapasitas beban dan kekuatan tarik yang tinggi sedang non woven diukur berdasarkan beratnya.
penutup
Demikian penjelasan terkait geotextile woven dan non woven. Sebelum menggunakan pastikan material tersebut sesuai dengan kebutuhan. Jangan sampai terbalik, bertanyalah terkait penggunaan kepada resepsionis toko yang Anda kunjungi. Jika perlu tanyakan pula perihal daftar harga geotextile.
Kunjungi www.indogeotextile.com guna mendapatkan geotextile yang lengkap dalam berbagai varian dan ukuran dengan harga yang bersahabat. hubungi admin kami sekarang juga.
PrimaTex Solves Your Problems
Tersedia produk yang lengkap dengan harga kompetitif untuk seluruh Indonesia
Team kami siap membantu dan memberikan pelayanan yang terbaik untuk Anda. Hubungi kami sekarang juga untuk dapatkan harga Khusus :