Memahami perbedaan geotextile dan geomembrane sangat penting mengingat keduanya sering digunakan dalam dunia konstruksi. Bagi yang belum lama menekuni dunia bisnis konstruksi, mungkin akan kesulitan untuk membedakan keduanya. Faktanya keduanya terbuat dari bahan yang berbeda. Agar semakin memahaminya, berikut ini adalah penjelasan lengkap mengenai perbedaan keduanya
Geomembrane terbuat dari bahan polietilen yang memiliki densitas tinggi. Penggunaan pelapis ini biasanya untuk pencegahan seepage. Sementara itu geotextile terbuat dari kain non woven dengan fungsi utama mengokohkan pondasi. Impermeability dari material ini sangat tergantung dari impermeability film plastik. Kedua jenis pelapis ini biasanya akan digunakan secara bersamaan karena perpaduan kedua ornamen ini akan membuat kinerja anti seepage di bagian pelapis sehingga lebih kuat.
Perbedaan geotextile dan geomembrane juga terletak pada penggunaannya. Geotextile non woven adalah salah satu bahan yang terbuat dari serat sintetik dengan mode tusuk jarum atau tenun. Umumnya pelapis ini digunakan untuk beberapa lokasi seperti konstruksi skala besar, konservasi air, kereta api, jalan raya, konstruksi pembangkit listrik, rekayasa perlindungan lingkungan, perawatan tailing logam non ferrous, konservasi tanah, dan konservasi air.
Sementara itu geomembran adalah semacam membran plastik. Geomembran sebenarnya dapat digunakan di sektor yang sama dengan geotextile. Namun geomembran juga dapat digunakan di wilayah dengan resiko tinggi, dan konstruksi pembangkit listrik. Menurut beberapa ahli, pelapis geomembran juga lebih aman.
Artikel Lainnya : Tahukan Anda apakah yang dimaksud geotex ? Memiliki fungsi utama sebagai separation, filtration, and reinforcement, Simak informasinya!
Permeabilitas antara geotextile dan geomembran juga berbeda. Geomembran bersifat kedap sementara geotextile cenderung bersifat permeable.Jenis geotextile non woven adalah lapisan geoteknik yang baik untuk berbagai macam konstruksi. Penggunaan geotextile untuk sebuah konstruksi memiliki syarat koefesien permeabilitas 10 atau lebih.
Dengan sifat permeabilitas yang dimiliki geotextile, pemasangan material ini juga lebih mudah meskipun diaplikasikan di berbagai medan. Sementara itu geomembran bersifat kedap dan proses pemasangannya perlu memperhatikan dengan detail dengan baik. Jika pemasangannya tidak tepat, pelapis ini akan berpotensi kehilangan fungsinya. Oleh sebab itu pemakaian geomembran bersifat lebih khusus daripada pelapis geotextile.
Geotextile secara umum terdiri dari 2 tipe yakni geotextile woven dan non woven. Tipe woven berupa lembaran yang diperoleh dari proses anyaman material dari bahan PP (Polypropylene) atau PET (Polyester). Bentuknya sekilas mirip anyaman karung beras tetapi memiliki kuat tusuk, kuat tarik, dan kuat robek yang tinggi. Tipe non woven dibuat melalui proses termal, mekanis, dan kimia. Bahan dasar penyusunnya adalah polypropylene dan polyester fibre.
Sementara itu geomembrane terdiri dari tipe FPP (Permalimer Flexible Polypropylene) dan FPE (Permaflex Flexible Polyethylene). FPP dibuat dengan stabilitas maksimum dan umumnya berwarna hitam. FPE termasuk geomembran modern. Material ini memiliki ketahanan yang tinggi terhadap zat kimia.
Artikel Lainnya : Lapisan geotextile bisa didapatkan dengan mudah dan lengkap di sini. Jenis dan ukurann memang bermacam-macam, bisa dipilih sesuai kebutuhan.
Demikian penjelasan terkait perbedaan geotextile dan geomembrane. Ternyata keduanya sangat berbeda meskipun nama dan tampilannya hampir sama.
Kunjungi Halaman Berikut ini guna mendapatkan geotextile yang lengkap dalam berbagai varian dan ukuran dengan harga yang bersahabat Atau hubungi admin kami sekarang juga.
Kami menghadirkan produk berkualitas dengan harga kompetitif yang menjangkau seluruh Indonesia.
Dengan layanan profesional, tim kami siap memberikan solusi terbaik sesuai kebutuhan Anda. Segera hubungi kami untuk mendapatkan penawaran eksklusif.